*APA ITU TEKNIK CLOSING*

Teknik Closing



Teknik closing adalah serangkaian teknik dan strategi untuk mendorong calon pembeli melakukan transaksi. Kunci keberhasilan teknik closing ini terlihat dari si pembeli sudah melakukan transaksi atau belum.
[23/2 19:35] Erick: Teknik ini sangat penting untuk dilakukan, karena seringkali kendala penjualan ada disini. Sudah promosi panjang-lebar, sudah jualan kesana-kemari, tetapi closingnya rendah.

Masih ingat bahasan sebelumnya di materi buku dan materi sebelumnya?  Syaratnya terjadinya closing setiap hari adalah punya _*KOLAM PROSPEK YANG BESAR*_ atau punya _*DATABASE*_ calon pembeli yang banyak
kedua hal ini jika dipadukan hasilnya akan sangat luar biasa

Polanya seperti ini :

*KOLAM YANG BESAR + TEKNIK CLOSING*
Pola ini jika dipadukan akan membuat closing penjualan Anda tejadi dengan terus-menerus

Tidak hanya bisa closing setiap hari, bahkan dalam sehari bisa _*CLOSING BERKALI-KALI*_

*KENAPA TEKNIK CLOSING ITU PENTING?*

Kenapa teknik closing itu penting? Kenapa penting, karena dengan adanya teknik closing, Anda bisa menghasilkan penjualan lebih cepat,  lebih banyak dan lebih rutin.

Selain itu teknik closing punya tujuan sebagai berikut:

1 .Meyakinkan pelanggan
Teknik closing bertujuan untuk meyakinkan pelanggan tentang apa yang kita jual, harapannya pembeli menjadi yakin dan langsung melakukan transaksi.

2.Mengatasi penundaan
Teknik closing bertujuan untuk mengatasi penundaan. Ini cara penting agar Anda bisa memperoleh penjualan lebih cepat.

3 .Mengunci pelanggan
Anda bisa mengunci pelanggan dengan teknik closing, maksud mengunci disini adalah membuat konsumen tetap membeli ke Anda

*BEBERAPA KONDISI YANG MEMERLUKAN TEKNIK CLOSING*

Nah khusus materi sharing malam ini, saya akan share tentang banyak kasus dan contoh dialog closing. Yukk simakkk terus.

Berikut ini beberapa kondisi yang biasanya terjadi di lapangan dan membutuhkan teknik closing. Saya akan banyak membahas dalam studi kasus agar lebih praktis dan mudah dipahami. Yuk kita pelajari satu per satu kasusnya.

Contoh:
1 .Jika Anda adalah penjual produk herbal, maka Anda perlu mengedukasi tentang manfaat herbalnya, jangan langsung jualan

2 .Jika Anda adalah agen perencanaan keungan (financial planner), Anda perlu melakukan presentasi ke prospek, menjelaskan apa manfaat jika mengikuti programnya dan kerugian jika tidak mengikuti program nya

*STUDI KASUS 2: KONSUMEN MENUNDA PEMBELIAN*

Kendala Closing: Konsumen menunda pembelian
Teknik Closing: Gunakan teknik besok harga naik
Penjelasan:

Teknik ini sederhana, Anda perlu menerapkan konsep motivasi konsumen _*FEAR MOTIVATION*_
Konsumen biasanya takut jika mengalami kerugian

Contoh kasus disini bisa dijawab dengan cara menginfokan *harga akan naik atau promosi akan ditutup*, sehingga jika konsumen tidak membeli, potensinya malah rugi (kenapa ga beli pas lebih murah)

Teknik BESOK HARGA NAIK, contohnya seperti ini :

_*Pembeli*_: Mbak, jual buku terbaru tentang Rahasia closing setiap hari ?

_*Penjual*_: Iya Pak, saya ada stoknya, ada yang bisa dibantu? Rencananya mau beli   berapa?

_*Pembeli*_: Rencananya 2 untuk saya dan teman saya

_*Penjual*_: Kalau boleh saya tahu, ingin membeli kapan?

_*Pembeli*_: Bulan depan pas ada dana lebih (calon pembeli menunda)

_*Penjual*_: Wah kebetulan, hari ini sedang ada harga khusus

_*Pembeli*_: Oh gtu, kalau minggu depan saja bagaimana?

_*Penjual*_: Mohon maaf Pak, *minggu depan harganya sudah naik*

_*Pembeli*_: Oh baiklah kalau begitu, saya tranfer saja, tapi agak malaman ya

_*Penjual*_: Baik Pak, nanti jika sudah transfer mohon infokan alamatnya ya.

_*Pembeli*_: Oke, terima kasih ya. Bisa minta no reknya?

*Deal Closing!*

*STUDI KASUS 3: KONSUMEN BELUM YAKIN DENGAN PRODUKNYA*

Kendala Closing: Konsumen belum merasa perlu
Teknik Closing: Gunakan teknik PEMBUKTIAN

Penjelasan:

Anda perlu memberitahukan bukti-bukti dari produk Anda
Misalnya:

1.Sudah terjual berapa atau sudah dipesan berapa

2. Infokan testimoni pengguna

3. Posting foto tumpukan resi dan produk

4. Kasih foto pembeli-pembeli yang berhasil (untuk penjual offline)
_*Pembeli*_: Mbak, mau tanya, jual baju anak kah?

_*Penjual*_: Halo Ibu, betul sekali, ada yang bisa saya bantu

_*Pembeli*_: Bisa lihat contoh-contohnya?

_*Penjual*_: Ini ya Ibu, foto-fotonya.

_*Pembeli*_: Kualitas bahannya bagus mbak?

_*Penjual*_: Bagus bu, karena kualitasnya bagus, *Alhamdulillah sudah terjual 3000 baju*
Ini untuk beberapa testimoninya ya bu > kasih lihat testimoninya

_*Pembeli*_: Baik Mbak, harganya berapa, ada rek Mandiri?

_*Penjual*_: Ada bu, mohon tunggu ya.

*Closing!*

*STUDI KASUS 4: KONSUMEN TIDAK ADA KABAR*

Kendala Closing: Konsumen tidak ada kabar
Teknik Closing: Lakukan follow up dengan teknik pilihan

Penjelasan:

Kuncinya di Follow up :  Follow up bertujuan untuk mengingatkan calon pembeli untuk melakukan transaksi pembayaran
Teknik closing yang bisa Anda gunakan saat melakukan follow up adalah teknik pilihan.

Teknik follow up juga ada cara yang salah ada yang benar. Contoh yang salah seperti ini.

_*TEKNIK FOLLOW UP YANG SALAH*_
Penjual: Siang Bu
Pembeli: Selamat siang
Penjual: Bagaimana jadi beli produknya ga?
Pembeli: Hmm... seperti tidak dulu ya
Penjual: Oh gtuu. _*( nyesek... )*_

_*Gagal closing*_ ...

_*TEKNIK FOLLOW UP YANG BENAR*_
Penjual: Selamat siang Ibu Rina (Ramah dan sebut nama)
Pembeli: Selamat siang Mbak
Penjual: Saya ingin mengkonfirmasi tentang pembelian Ibu minggu lalu
Pembeli: Iya bagaimana mbak?
Penjual: Rencananya mau transfer melalui Mandiri atau BCA?
Pembeli: Mungkin via Mandiri saja, bisa minta no rekeningnya?
Penjual: ini ya bu.

_*Deal closing!*_

Kebayang kan dengan teknik follow up melalui _*pilihan*_?
Intinya gunakan cara follow up tanpa memberi opsi _*“tidak”*_ melainkan gunakan opsi _*pilihan*_. Pilihan bisa bermacam-macam

Misalnya:
Ingin transfer via Bank A atau Bank B?

Rencananya mau membeli produk A atau B?

Mau beli jumlah satuan atau paketan?

Inti dari tenik closing melalui follow up ini adalah tidak memberi ruang untuk penundaan dan _*“tidak”*_

Sudah kebayang mak ? 

*STUDI KASUS 5: SUDAH ORDER TAPI BELUM TRANSFER*
Sering kejadian seperti ini, nih. Sudah order tetapi lama banget tidak transfer-transfer. Lama nunggunya sampai lupa, hahaha. Lama nunggunya sampai sudah habis masa promonya.

Cara mengatasinya:
Nah, sebagai penjual yang serius jualan, kita harus membuat catatan, siapa-siapa saja yang sudah order tetapi belum transfer sehingga jelas daftarnya.

Selanjutnya, Anda perlu melakukan follow up.

Beberapa tip praktis untuk follow up adalah sebagai berikut:

Follow up harus dengan japri (personal chat) jangan massal.
Follow up-nya harus menyapa dengan nama pribadinya. Jangan sekedar “Bro” atau “Sist”. Karena dengan menyebut nama, chat-nya akan terasa lebih dekat dan personal
Follow up nya menggunakan teknik closing, misalnya seperti contoh di bawah ini:

*Penjual*_: “Selamat siang, mas Andy!”

_*Pembeli*_: “Selamat siang”
_*Penjual*_: “Terima kasih sudah melakukan pemesanan produk A.
Untuk mempercepat proses pengiriman, rencananya mau melakukan pembayaran pagi ini atau siang? Kebetulan ingin kami data.“

_*Pembeli*_: “Ohiya, saya lupa. Terima kasih sudah mengingatkan, pagi saja ya.”

_*Penjual*_: “Baik, terima kasih konfirmasinya. Nanti jika sudah transfer mohon kasih   kabar ya, Mas, agar segera kami bantu proses pengirimannya”

_*Pembeli*_: “Baik, terima kasih, ya. Akan saya transfer pagi ini.”
[
Nah, sampai sini sudah makin jelas kan tentang teknik closing
Saya sengaja membahas dalam studi-studi kasus sehingga bisa menolong teman2 dengan cara-cara yang lebih praktis. Harapannya setelah teman2menguasai beberapa teknik ini,  *teman2 bisa TEMBUS CLOSING SETIAP HARI*

*Teman2 perlu melatih terus cara closing ini,* sehingga semakin diasah Anda semakin terlatih menghadapi banyak kasus-kasus seperti ini
Perbanyak belajar, perbanyak latihan
Semakin Anda sering latihan, semakin Anda menguasai teknik closing
Semakin Anda menguasai teknik closing semakin kencang penjualan Anda.

*Yukk lanjut terussss. Gaspol!*


TAGS

Komentar

Postingan Populer